ipbprinting - Memajukan UKM Indonesia

Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku

Bagikan:
  • Pustaka Obor Indonesia

Penulis

Rating

Harga

Hikmat Budiman

5.0

Rp. 160.000

Kategori

Upload Desain

Deskripsi

Kawasan Indonesia Timur secara historis pernah men­jadi pusat perhatian dunia sejak abad ke-17 sampai kurang lebih akhir abad ke-18. Kayu cendana, kayu manis, cengkih, pala, dan fuli atau lawang menja­di komoditas yang sangat mahal harganya di pasar internasional di Eropa waktu itu. Tapi sejak Belan­da memilih Pulau Jawa sebagai pusat politik dan ekonominya, kawasan ini menjadi wilayah yang terus-menerus mengala­mi marginalisasi politik dan ekonomi sampai dekade-dekade awal abad ke-21 saat ini.

 

Setelah dua dekade Orde Baru Suharto berakhir, ada banyak hal yang sudah berubah di Maluku dan kawasan Indonesia Timur pada umumnya. Jumlah kabupaten/kota bertambah tapi kontribusinya pada perekono­mian di wilayah terebut tidaklah terlalu besar. Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan bahwa Indonesia Timur adalah masa depan kita. Di luar tafsiran-tafsiran politik atas pernyataan tersebut, kita sudah harus lebih serius mempertimbangkan ke arah mana haluan masa depan In­donesia menuju. Dengan berbagai pertimbangan rasional kita bisa mulai mendiskusikan apakah masa depan Indonesia akan tetap diproyeksikan ke wilayah-wilayah di barat, di Jawa terutama, yang cenderung sudah overpopulated, atau justru sebaliknya mengarah ke timur yang selama ini cenderung diabaikan. Secara metaforik pertanyaannya adalah apa­kah kita akan menetapkan masa depan Indonesia di tempat senja datang dan matahari terbenam ataukah kita akan memilih melabuhkan bahtera harapan bagi masa depan yang masih muda remaja di tempat terbitnya matahari pagi.

img-

Ke Timur Haluan Menuju: Studi Pendahuluan tentang Integrasi Sosial, Jalur Perdagangan, Adat, dan Pemuda di Kepulauan Maluku

  • Pustaka Obor Indonesia
  • Rp. 160.000
Bagikan:

Deskripsi

Kawasan Indonesia Timur secara historis pernah men­jadi pusat perhatian dunia sejak abad ke-17 sampai kurang lebih akhir abad ke-18. Kayu cendana, kayu manis, cengkih, pala, dan fuli atau lawang menja­di komoditas yang sangat mahal harganya di pasar internasional di Eropa waktu itu. Tapi sejak Belan­da memilih Pulau Jawa sebagai pusat politik dan ekonominya, kawasan ini menjadi wilayah yang terus-menerus mengala­mi marginalisasi politik dan ekonomi sampai dekade-dekade awal abad ke-21 saat ini.

 

Setelah dua dekade Orde Baru Suharto berakhir, ada banyak hal yang sudah berubah di Maluku dan kawasan Indonesia Timur pada umumnya. Jumlah kabupaten/kota bertambah tapi kontribusinya pada perekono­mian di wilayah terebut tidaklah terlalu besar. Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan bahwa Indonesia Timur adalah masa depan kita. Di luar tafsiran-tafsiran politik atas pernyataan tersebut, kita sudah harus lebih serius mempertimbangkan ke arah mana haluan masa depan In­donesia menuju. Dengan berbagai pertimbangan rasional kita bisa mulai mendiskusikan apakah masa depan Indonesia akan tetap diproyeksikan ke wilayah-wilayah di barat, di Jawa terutama, yang cenderung sudah overpopulated, atau justru sebaliknya mengarah ke timur yang selama ini cenderung diabaikan. Secara metaforik pertanyaannya adalah apa­kah kita akan menetapkan masa depan Indonesia di tempat senja datang dan matahari terbenam ataukah kita akan memilih melabuhkan bahtera harapan bagi masa depan yang masih muda remaja di tempat terbitnya matahari pagi.

Produk terkait
Orang Serampas
Orang Serampas
Rp. 90.000
A History of Classical Malay Literature
A History of Classical Malay Literature
Rp. 220.000
Robohnya Asuransi Kami: Senjakala AJB Bumiputera 1912 - Jalan Terjal Menjaga Warisan Bangsa [Edisi B
Robohnya Asuransi Kami: Senjakala AJB Bumiputera 1912 - Jalan Terjal Menjaga Warisan Bangsa [Edisi B
Rp. 135.000
D-Day 6 Juni 1944 : Puncak Pertempuran Perang Dunia II
D-Day 6 Juni 1944 : Puncak Pertempuran Perang Dunia II
Rp. 150.000
Instrumen Memahami Desa
Instrumen Memahami Desa
Rp. 45.000
Robohnya Asuransi Kami: Sengkarut Asuransi Jiwasraya, Warisan Belanda Hingga Absennya Negara
Robohnya Asuransi Kami: Sengkarut Asuransi Jiwasraya, Warisan Belanda Hingga Absennya Negara
Rp. 120.000
Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Nasional
Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Nasional
Rp. 70.000
Robohnya Asuransi Kami: Senjakala AJB Bumiputera 1912 - Jalan Terjal Menjaga Warisan Bangsa
Robohnya Asuransi Kami: Senjakala AJB Bumiputera 1912 - Jalan Terjal Menjaga Warisan Bangsa
Rp. 104.500