ipbprinting - Memajukan UKM Indonesia

Catatan Perang korea

Bagikan:
  • Pustaka Obor Indonesia

Penulis

Rating

Harga

Mochtar Lubis

5.0

Rp. 50.000

Kategori

Upload Desain

Deskripsi

Buku Catatan Perang Korea ini ditulis pada dekade awal tahun 1950-1n. Pada waktu Mochtar Lubis berangkat ke Korea atas undangan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang memberikannya kesempatan untuk meliput perang sebagai wartawan perang yang diakreditasi oleh PBB, dan ijin dari Panglima perang Amerika yang terkenal itu: Jendral Mac Arthur. Ia berangkat dari Jakarta pada tanggal 21 September 1950.

Perang menghasilkan kesedihan, bencana, duka, air mata dan lain-lain. Secara singkat Mochtar Lubis membuat kesimpulan bahwa perang adalah "keruntuhan peri kemanusiaan". Buku ini memberikan kesaksian betapa drama sehari-hari yang memilukan mudah ditemui dalam tiap langkah si peliput di negeri ginseng tersebut.

Mochtar di sini mengecam Amerika yang menjadi dalang dari perang dan membuat negeri Korea jadi terbelah dua. Yang dilakukan Amerika disebut sebagai aksi polisionil, yang mengingatkan Mochtar pada aksi polisionil yang dilakukan oleh Belanda dan pasukan Sekutu ketika hendak menduduki kembali wilayah Republik Indonesia tahun 1945-1949."

Ignatius Haryanto (Lembaga Studi Pers dan Pembangunan)

img-

Catatan Perang korea

  • Pustaka Obor Indonesia
  • Rp. 50.000
Bagikan:

Deskripsi

Buku Catatan Perang Korea ini ditulis pada dekade awal tahun 1950-1n. Pada waktu Mochtar Lubis berangkat ke Korea atas undangan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang memberikannya kesempatan untuk meliput perang sebagai wartawan perang yang diakreditasi oleh PBB, dan ijin dari Panglima perang Amerika yang terkenal itu: Jendral Mac Arthur. Ia berangkat dari Jakarta pada tanggal 21 September 1950.

Perang menghasilkan kesedihan, bencana, duka, air mata dan lain-lain. Secara singkat Mochtar Lubis membuat kesimpulan bahwa perang adalah "keruntuhan peri kemanusiaan". Buku ini memberikan kesaksian betapa drama sehari-hari yang memilukan mudah ditemui dalam tiap langkah si peliput di negeri ginseng tersebut.

Mochtar di sini mengecam Amerika yang menjadi dalang dari perang dan membuat negeri Korea jadi terbelah dua. Yang dilakukan Amerika disebut sebagai aksi polisionil, yang mengingatkan Mochtar pada aksi polisionil yang dilakukan oleh Belanda dan pasukan Sekutu ketika hendak menduduki kembali wilayah Republik Indonesia tahun 1945-1949."

Ignatius Haryanto (Lembaga Studi Pers dan Pembangunan)

Produk terkait
Harimau-Harimau (cetak ulang ke-8)
Harimau-Harimau (cetak ulang ke-8)
Rp. 55.000
Calon Arang
Calon Arang
Rp. 95.000
Cuaca Selalu Berubah
Cuaca Selalu Berubah
Rp. 45.000
Ketika hitam dikatakan putih dan sajak tetap bersuara: sajak-sajak malaysia–indonesia
Ketika hitam dikatakan putih dan sajak tetap bersuara: sajak-sajak malaysia–indonesia
Rp. 80.000
Malam
Malam
Rp. 25.000
La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 3
La Galigo Menurut Naskah NBG 188 jilid 3
Rp. 175.000
Laki-laki Bernama Klaus Klump
Laki-laki Bernama Klaus Klump
Rp. 75.000
Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia
Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia
Rp. 75.000